HARUSKAH ANDA PERCAYA KEPADA | ||
HARUSKAH ANDA MEMPERCAYAINYA ? APAKAH anda percaya kepada Tritunggal? Kebanyakan orang dalam usunan Kristen percaya. Bagaimanapun juga, selama berabad-abad itu merupakan doktrin utama dari gereja-gereja. Mengingat hal ini, anda tentu berpikir bahwa tidak mungkin ada yang perlu diragukan mengenai Tritunggal. Namun ada, dan belakangan bahkan beberapa dari para pendukungnya telah menambah seru perdebatannya. Mengapa pokok pembicaraan seperti ini harus mendapat lebih banyak perhatian? Karena Yesus sendiri berkata: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Jadi seluruh masa depan kita bergantung pada mengenal sifat yang sebenarnya dari Allah, dan hal itu berarti memeriksa sampai ke akar dari perdebatan mengenai Tritunggal. Maka, tidakkah sebaiknya anda mengujinya sendiri?-Yohanes 17:3. Ada berbagai konsep Tritunggal. Tetapi pada umumnya ajaran Tritunggal adalah bahwa didalam Keilahian ada tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus; namun, bersama-sama, mereka hanya satu Allah. Doktrin itu mengatakan bahwa ketiganya setara, mahakuasa, dan tidak diciptakan, telah ada kekal selama-lamanya dalam Keilahian. Namun, orang-orang lain berkata bahwa doktrin Tritunggal itu palsu, bahwa Allah Yang Mahakuasa berdiri sendiri sebagai Pribadi yang terpisah, kekal, dan mahakuasa. Mereka mengatakan bahwa Yesus dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia, adalah sama seperti para malaikat, pribadi roh yang terpisah yang diciptakan oleh Allah, dan untuk alasan ini ia pasti mempunyai permulaan. Mereka mengajarkan bahwa Yesus tidak pernah setara dengan Allah Yang Mahakuasa dalam arti apapun; ia selalu tunduk kepada Allah dan masih tetap demikian. Mereka juga percaya bahwa roh kudus bukan pribadi tetapi roh dari Allah, tenaga aktif-Nya. Para pendukung Tritunggal mengatakan bahwa ini didasarkan, tidak hanya pada tradisi agama tetapi juga pada Alkitab. Para pengritik doktrin tersebut mengatakan bahwa itu bukan ajaran Alkitab, sebuah sumber sejarah bahkan berkata: “Asal usul [Tritunggal] sama sekali kafir.”-The Paganism in Our Christianity. Jika Tritunggal benar, akan merendahkan Yesus jika dikatakan bahwa ia tidak pernah setara dengan Allah sebagai bagian dari suatu Keilahian. Namun jika Tritunggal salah, akan merendahkan Allah Yang Mahakuasa, jika ada pribadi lain yang dikatakan setara dengan Dia, dan bahkan lebih buruk lagi untuk menyebut Maria sebagai “Bunda Allah.” Jika Tritunggal salah, sungguh tidak menghormati Allah untuk mengatakan, seperti ditulis dalam buku Catholicism: “Jika [orang] tidak menjaga Kepercayaan ini utuh dan tidak tercela, [mereka] pasti akan lenyap untuk selamanya. Dan Kepercayaan Katolik adalah: kita menyembah satu Allah dalam Tritunggal.” Jadi, ada alasan-alasan yang baik mengapa anda seharusnya ingin mengetahui kebenaran mengenai Tritunggal. Tetapi sebelum memeriksa asal usulnya dan pengakuannya sebagai kebenaran, ada gunanya jika doktrin ini didefinisikan lebih terinci. Tepatnya, apa sebenarnya Tritunggal itu? Bagaimana para pendukungnya menjelaskan ajaran itu? |
Buletin Remaja Takmir Al-Hurriyah
- internasional (1)
- keajaiban al-qur'an (6)
- konspirasi (2)
- Kristologi (11)
- unik (3)
- zionis (3)
Sunday, December 21, 2008
TRINITAS = Haruskah anda percayai?
MAKNA TAUHID DALAM ISLAM & KRISTEN
Tanya
Apa perbedaan Islam dan Kristen dalam perjuangan Tauhid?
Jawab
Kristen mengembangkan ajaran Tauhid murni yang diajarkan Yesus untuk hanya menyembah Tuhan Allah, menjadi menyembah Tuhan Allah ditambah Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus. Artinya, membawa ajaran Tauhid Yesus ke ajaran Trinitas. Sedangkan Islam yang disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW mengembalikan ajaran Trinitas dan Politheisme ke Tauhid yang murni.
Tanya
Apakah pengertian Tauhid, dan apa hubungannya dengan keimanan Kristen?
Jawab
Tauhid atau Keesaan Allah adalah menyakini bahwa Allah itu Esa tanpa ada sekutunya. Ada tiga aspek tauhid:
-
1. Keesaan Ketuhanan Allah (Tauhid Rububiyah).
Seorang muslim percaya bahwa Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta ini hanya satu (tidak pernah dikerjakan gotong royong dengan oknum-oknum lain). Dia adalah Pencipta dan Pemelihara alam semesta tanpa sekutu atau patner. Ini adalah inti ajaran Nabi Muhammad SAW dan Yesus.
-
2. Keesaan menyembah Allah (Tauhid Uluhiyyah).
Seorang muslim percaya bahwa hanya Allah yang wajib disembah, tidak ada yang lain. Ini diajarkan pula oleh Yesus sebagaimana yang di terangkan diatas.
-
3. Keesaan nama dan sifat Allah (Tauhid-al Asma was Sifat).
Seorang muslim harus menyebut nama Allah dengan nama-nama yang sudah disebut dalam Al-Qur'an (Asma-ul-Husna). Sifat-sifat Allah inilah yang oleh para penyembah berhala dianggap sebagai oknum-oknum lain yang ikut disembah sebagai Tuhan.
Dari ketiga aspek Tauhid diatas tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Yesus (Isa) sebagai seorang Muslim. Tetapi tentu bertentangan dengan ajaran penyembah berhala Platonis dan Stoic yang mengatakan bahwa Tuhan memiliki perantara (Logos) unutk urusan dunia yang kemudian oleh Gereja dikatakan bahwa Logos (Firman) telah menjadi daging dan mengambil bentuk manusia dalam diri Yesus.
Disamping itu ajaran Tauhid dalam Islam jelas bertentangan dan merupakan koreksi terhadap ajaran Trinitas dalam Kristen yang dipetik dari ajaran agama Mesir, Babylonia dan Yunani.
Tanya
Apa pengertian Penyembah Berhala dalam Islam?
Jawab
Penyembah Berhala adalah keyakinan yang dianut oleh para Penyembah Berhala bahwa :
-
1. Tuhan mempunyai sekutu. Ini meliputi pengertian bahwa ada Tuhan lain disampin Tuhan Allah, Apakah Tuhan lain tersebut terpisah dari Tuhan Allah, berserikat, maupun bersatu.
-
2. Penyembah Berhala juga berarti percaya bahwa selain Tuhan Allah adalah oknum lain yang memiliki sifat-sifat keilahian.
-
3. Penyembah Berhala juga percaya bahwa selain Tuhan Allah, ada oknum lain yang dapat mendatangkan ganjaran baik dan buruk.
Penyembah berhala di zaman dahulu percaya bahwa perserikatan Tuhan memiliki struktur kepemimpinan. Tuhan merupakan pemimpin atau kepala. Kemudian menyusul Anak. Yang lebih rendah dari anak adalah para dewa. Kesemuanya disembah. Dewa pun disembah dan dimohon pertolongan untuk kasus-kasus tertentu seperti Dewa Cinta, Dewa Padi, Dewa Laut dan lain-lain.
Dalam Agama Kristen Pemimpin Gereja dan Kaisar Romawi menganut ajaran Kesatuan Tiga Tuhan dalam Trinitas. Kalau bagi penyembah berhala di zaman dahulu, Tuhan, Anak dan dewa-dewa berada dalam struktur atasan-bawahan, maka ajaran Kristen, Tuhan Allah, Yesus, dan Roh Kudus diangap satu kesatuan dalam Trinitas dan masing-masing memiliki kedudukan yang sama (co-equal).
Dalam ajaran Islam Keesaan Allah berarti Allah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian Allah sama sekali tidak punya sekutu, baik dalam bentuk bawahan, maupun patner sebagaimana yang diajarkan oleh semua Nabi termasuk Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Isa (Yesus).
Dalam Islam, setiap ajaran yang mensyarikatkan Tuhan baik dalam bentuk atasan-bawahan maupun dalam bentuk patner yang bersatu maupun seimbang (co-equal) dianggap penyembahan berhala.
Tanya
Menurut Hamran Ambrie, orang Kristen menjadikan Yesus dan Ibunya menjadi illah (Tuhan) disamping Allah (Al-Maidah 5:116) adalah tidak benar. Menurutnya ajaran Kristen tidak mengajarkan demikian.
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?...." (Al-Maidah 5:116)
Apakah mempertuhankan Yesus dan Ibunya bukan ajaran Kristen?
Jawab
Kalau Hamran Ambrie mengingkarinya, kita bersyukur! Ini berarti sudah ada kemajuan. Hamran Ambrie mengingkari ajaran ini, karena memang tidak pernah diwahyukan Allah, tidak pernah diajarakan Yesus, dan tidak ada dalam Alkitab. Seharusnya sikap seperti ini juga diperlihatkannya untuk menolak ajaran Trinitas dan Ketuhanan Yesus, karena kategorinya sama dengan apa yang dia ingkari diatas. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah tuduhan ayat Al-Qur'an diatas tidak punya dasar?" Ada dua alternatif dari pernyataan diatas:
-
1. Kalau Al-Qur'an menuduh demikian sementara Gereja tidak pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti tuduhan Al-Qur'an tersebut tidak ada dasarnya.
-
2. Kalau Gereja pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti Hamran Ambrie tidak memahami sejarah Kristen, atau kalau dia sudah tahu berarti dia ingin mengibuli umatnya.
Kalau pembaca pernah berkunjung ke Filipina, terutama di kota Metropolitan Manila, pembaca akan menyaksikan gambar Yesus dan bunda Maria dipajang di hampir setiap pintu gerbang rumah penduduk. Apakah Gambar Yesus yang bersanding dengan bunda Maria ini hanya sekedar pajangan atau hiasan? Ataukah lebih dari itu?
Ralph Edward Woodrow, dalam bukunya Babylon Mystery Religion, 1966, hal. 10, menjelaskan bagaimana Tuhan Ibu para penyembah berhala di Babylonia dibawa ke dalam agama Kristen:
-
"You see, many pagans had been drawn to Christiani ty, but so strong was their adoration for the mother goddess, they did not want to forsake her. Compromising Church leaders saw that i f they cou(d f ind some similarity in Christianity with the worship of the mother goddess they could greatly increase their number. But who could replace the most logical person f or them to chosee.... Little by little, the worship that had been associated with the pagan mother was transf er to Mary"
(Lihatlah, berapa banyak para penyembah berhala yang menganut agama Kristen, namun pemujaan mereka terhadap Tuhan Ibu sedemikian kuat, sehingga mereka tidak mampu untuk meninggalkannya. Para pemimpin Gereja melihat kesempatan bahwa kalau mereka dapat menemukan dalam Kristen penganti Tuhan Ibu (Penyembah berhala), maka (golongan Kristen) akan bertambah dengan pesat. Namun siapa (di dalam Kristen) yang akan menggantikan Tuhan Ibu penyembah berhala ini? Sudah tentu (bunda) Maria adalah yang paling cocok mereka pilih.... Lambat laun penyembahan mereka terhadap (Tuhan) Ibu penyembah berhala beralih ke (bunda) Maria).
Apakah Para Pemimpin Gereja dan para penyembah berhala yang masuk Kristen hanya berhenti pada kompromi-kompromi seperti ini? Ternya tidak benar. Kaisar Romawi, Theodosius II bersama para pemimpin Gereja yang bersidang di Efesus Jini 431, mengeluarkan SK Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan (theotokos) yang disembah. Woodrow menambahkan:
-
"Yet, within just a few more years, Mary worship was not on(y condoned but become an o f f icial doctrine at the Council o f Ephesus in 431 AD"
(Namun, hanya dalam beberapa tahun kemudian, penyembahan terhadap Maria bukannya diabaikan, malah ditetapkan menjadi ajaran resmi Gereja yang diputuskan dalam sidang di Efesus tahun 431 M).
Mengapa sidang tentang Ibu Tuhan ini diselenggarakan di Efesus? Fausset dalam bukunya Fausset's Bib(e Encyclopedia, hal 484, menjelaskan bahwa di kota inilah Diana disembah sebagai Tuhan Perawan dan Keibuan sejak zaman purbakala. Tony Lane dalam bukunya Christian Thought, 1984, hal. 46, memperlihatkan bagian dari SK Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah.
-
"Accord ing to this understanding o f the uncon f used union, we con f ess the holy virgin to be theotokos, because God the Word was incarnate and become man and from his conception itself united to himself the temple that he took from her".
(Berdasarkan pengertian tentang kesatuan yang tidak meragukan ini, kita menyatakan perawan yang suci (Maria) sebgai Ibu Tuhan, Karena Tuhan Firman berinteraksi dan menjadi manusia dan dari kelahirannya sendiri, tubuh kasar yang diwarisi dari Maria bersatu dengannya).
Jadi rupanya Hamran Ambrie tidak menyadari bahwa nenek moyang umat Kristen pernah berkumpul di Efesus 16 abad yang lalu untuk memutuskan: Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah!
Kelemahan seperti ini ditunjukan oleh John Davidson dari Cambridge University, Inggris dalam bukunya The Gospel of Jesus, 1992, hal. 13:
-
"For the most part, they have channeled their religious aspiration - weak ar wrong - into a belief in certain received tenets without ever questioning their reliability and while understanding still less of their history"
(Sebagian besar, mereka (umat Kristiani) menyandarkan aspirasi agama mereka - baik yang lemah ataupun yang kuat - pada kepercayaan berdasarkan ajaran ajaran yang diterima, tanpa pernah mempertanyakan kebenarannya, sementara pengetahuan mereka tentang sejarah (Kristen) masih sangat terbatas).
Oleh karena itu Yesus diminta oleh Allah SWT dalam ayat Al-Qur'an diatas untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahil orang-orang yang menyembahnya yang kemudian memperparah kemusyrikan mereka dengan mempersandingkan Yesus dan Maria sebagai oknum yang disembah sealain Allah.
Makanya Davidson bertanya secara serius kepada umat Kristen, termasuk kepada dirinya sendiri dalam buku yang sama di hal. 15:
-
"Have we been misled f or the last two thosand years?"
(Apakah kita (umat Kristiani) telah tersesat selama dua ribu tahun?)
Tanya
Hamran Ambrie dalam bukunya "Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang Esa", hal. 114 mengatakan : "Ayat Qur'an ini (surat an-Nisa:171) jelas menolak pahan Tritheisme (Ketiga Allah-an) dan bukanlah menolak paham Allah Tritunggal (Trinity), ajaran imannya orang-orang Kristen". Apakah ayat tersebut di atas benar-benar tidak mengoreksi ajaran Trinitas?
Jawab
Sebelum dijawab benarn atau salah, baiklah kita perhatikan ayatnya dengan seksama!
"Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, ada(ah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) (ebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara". (an-Nisa 5:171)
Marilah kita ulas seobyektif mungkin setiap pernyataan dari ayat tersebut diatas.
a. "Wahai Ahli Kitab" adalah himbauaan dan ajakan terhadap mereka yang menganut ajaran Taurat yang diwahyukan Allah kepada Nabi Musa dan ajaran Injil yang diwahyukan Allah kepada Nabi Isa (Yesus).
b. "Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu". Catatan kaki AlQur'an dan Terjemahnya menjelaskan: `Maksudnya : jangan kamu mengatakan Nabi Isa (Yesus) itu Allah', sebagaimana yang dikatakan oleh Hamran Ambrie dalam bukunya tersebut di atas halaman 100.
c. "Dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar". Kaisar Romawi dan Gereja ternyata tidak berkata benar tentang Tuhan Allah yang disembah Yesus. Karena Tuhannya Yesus tidak berserikat ataupun bersatu dengan Yesus dan Roh Kudus dalam Trinitas.
d. "Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah". Berkali-kali dalam Alkitab Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya adalah rasullutusan Allah. Umatnya, bani Israel, juga menganggapnya sebagai seorang pemimpin dan nabi mereka. Karena Yesus adalah utusan Allah, tentu beliau bukanlah Allah, karena Allah tidak mungkin mengutus diriNya sendiri.
e. "Dan (yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam". Yesus diciptakan dengan kalimat (firman) Allah: "Kun" (jadilah). Kata "Jadilah" ini yang menciptakan jasad Yesus, Adam, serta segala makhluk di jagat raya ini termasuk kita semua. "Kun" yang menjadikan Yesus tidak lebih istimewa bagi Allah dari "Kun" yang menjadikan Adam dan kita semua. Perhatikan ayat Al-Qur'an berikut ini
"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa (Yesus) disisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah' (seorang manusia) maka jadilah dia". (Ali I m ron 3: 59 )
"Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun. " Allah berfirman (dengan perantaraan Jibrill: "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia" . (Ali Imron 3:47)
Dalam Islam Allah menciptakan manusia dalam dua tingkatan. Yang pertama adalah penciptaan jasad. Dengan firman Allah : "Jadilah", maka jadilah jasad seorang manusia. Oleh sebeb itu setiap manusia termasuk Adam, Yesus dan kita semua adalah hasil firman Allah, hasil kata "Jadilah". Oleh karena itu Islam tidak dan tidak akan pernah menganut ajaran yang dipetik dari filsafat penyembah berhala bahwa Yesus adalah Logos atau satu-satunya Firman. Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa ayat ini dapat dijadikan dalil bahwa firman telah menjadi manusia, adalah jauh panggang dari api. Ini adalah paham penyembah berhala orang-orang Romawi bahwa setiap fungsi Tuhan (mencipta, berfirman, memelihara, dan lain-lain) menjadi oknum-oknum Tuhan yang lain.
Dengan pernyataan Al-Qur'an seperti diatas, maka Roh Kudus tidak perlu harus turun ke bumi menaungi Maria agar hamil, sebagaimana yang dikemukakan penulis Injil Lukas 1:35.
f. "Dan (dengan tiupan) roh dari-Nya". Tingkat kedua dalam penciptaan manusia adalah disaat Allah meniupkan roh ke suatu jasad sehingga jasad makhluk tersebut menjadi jasad yang hidup. Ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang roh dari Allah untuk kehidupan jasad manusia.
"Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Shaad 38:72).
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)Nya.." (as-Sajdah 32:9)
"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga"(Trinitas)".
Ulasan diatas sangat jelas memperlihatkan bahwa firman Allah bukanlah Yesus, melainkan ucapan Allah ("jadilah") yang menjadikan jasad manusia dan makhluk lainnya termasuk Yesus sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan roh, bukanlah Roh Kudus, melainkan roh dari Allah atau roh ciptaan Allah yang ditiupkan Allah kepada jasad agar hidup. Allah memisahkan dan tidak mencampur adukkan antara Al-Khalik dan makhluk ciptaan-Nya termasuk para rasul. Oleh karena itu Allah melarang keras mereka yang mengatakan Imengajarkan Trinitas.
h. "Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu". Kalau saat ini para pakar Alkitab dan sejarawan dunia ini meneriakkan slogan "Demythologize Jesus!" (jangan mengkultuskan Yesus! ), maka sesungguhnya slogan seperti ini telah didengungkan oleh Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu: "Jangan mengatakan Trinitas! Yesus itu hanyalah seorang Nabi! Berhentilah dari ucapan itu! ". Ayat ini sama sekali tidak berbicara tentang Zeus, Mithra, Apollo, Tammuz, Osiris, Ra, Krisna, Buddha Gautama, atau ratusan tuhan dan dewa-dewa lainnya. Jadi bukan tentang Tritheis atau Politheis. Ayat ini semata-mata berbicara tentang Trinitas!!! Tentang Yesus, rasul Allah, yang dipertuhankan sama dengan Allah dalam kesatuan Trinitas.
i. "Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa". Ketika Yesus mengatakan kepa umat Israel bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa, umatnya mengaminkannya dengan mengatakan:
"Tepat sekali, guru, benar katamu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia" (Markus 12:32).
Jika Yesus adalah anggota Trinitas bersama Tuhan Allah dan Roh Kudus, tentu Yesus akan menginterupsi misalnya: "Sesungguhnya Aku dan Roh Kudus ada dalam kesatuan Trinitas bersama Tuhan Allah". Namun Yesus malah membenarkan pendapat mereka.
Yesus semasa hidupnya didunia, dalam kapasitas apa pun, beliau selalu berdoa kepada tuhan Allah. Kegiatan berdoa ini hanya dilakukan oleh manusia yang tiada berdaya, yang senantiasa memohon pertolongan Tuhan Allah. Tuhan tidak mungkin berdoa. Kalau Tuhan Allah Al-Khalik bersatu dalam diri Yesus, untuk apa lagi beliau berdoa, sementara AlKhalik ada dalam dirinya sebagaimana yang diaku oleh Hamran Ambrie.
j. "Maha Suci Allah dari mempunyai anak". Siapakah yang diulas dalam ayat ini? Tiada lain, tiada dua, hanyalah Yesus.
Siapakah anakAllah dalam ajaran Kristen?Tiada lain tiada dua, hanyalah Yesus. Yesus adalah anak tunggal Allah. Yesus anak Allah inilah yang menurut Paul Tillich dipetik dari ajaran penyembah berhala.
"Son of God" is very familiar pagan concept. The pagan gods propagated son on earth. Because o f this the words "only begotten" were added". ("Anak Allah" adalah istilah yang sangat umum dalam ajaran penyembah berhala. Tuhan-tuhan penyembah berhala beranak pinak di bumi. Oleh karena itu mereka menambahkan istilah "satu-satunya yang diperanakkan" (anak tunggal)
k. "Segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara".
Dalam ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa, Tuhan Allah tidak memerlukan Logos/Firman/Anak untuk urusan dunia. Allah Yang Maha Kuasa mampu mengatur dan memelihara seluruh alam semesta.
Paham Platonisme, Stoicisme dan Gnostisisme mengajarakan bahwa Tuhan yang mulia tidak dapat berhubungan langsung untuk menolong dunia yang berdosa ini. Oleh karena itu dibutuhkan Logos/Firman atau Anak untuk berurusan dengan dunia dan manusia.
Rudolf Bultmann dalam bukunya Primitive Christiannity (1956), hal. 195, memperlihatkan ajaran Gnostosisme tentang "Anak":
-
"The supreme dei ty takes pi ty on the imprisoned spark o f ligh, and sends down the heavenly figure of light, his Son, to redeem them. This son array himself f in the garment o f the earthly body, lest the demons should recognize him. He invites him own to join him, awaken them f rom their sleep, remind them o f their heavenly home, and teach them about the way to return. His chief task is to pass on the sacred password which are needed on the journey back".
(Tuhan Yang Maha Kuasa ingin menyucikan berkas-berkas cahaya (umat manusia) yang terbelenggu (dalam dosa), dan mengirim cahaya dari sorga, Anaknya, untuk menyelamatkan mereka. Anak ini menyamar dalam pakaian manusia, agar setan tidak mengenalnya. Dia mengajak miliknya (manusia) untuk mengikutinya, membangunkan dari tidur mereka, mengingatkan mereka akan hidup yang kekal, dan bagaimana menuju kesana. Tugas utamanya adalah menyampaikan kunci rahasia yang diperlukan untuk mengetahui jalan pulang (ke sorga).
Ajaran Platonisme dan Gnostisisme tentang "Anak" yang akan mengurus dunia inilah yang dipetik oleh Paulus dan dijadikan ajaran Kristen (Filipi 2:6-7).
Islam bukan agama penyembah berhala sehingga umat Islam tidak mengenal istilah "Anak Allah" sebagai perantara urusan dunia untuk menembus dosa manusia dengan dalih apapun!
Tanya
Benarkah menurut Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa Mesias/Almasih berarti "Utusan Allah yang teragunglterakhir, sehingga penyebutan "Muhammad Utusan Allah" sudah tidak relevan lagi, karena terakhir sudah menjadi batasan yang tidak boleh dilampaui lagi?
Jawab
Kita tidak dapat membayangkan, apa yang akan terjadi dengan suatu agama kalau setiap orang seperti Hamran Ambrie yang dengan bebas membuat definisi yang tidak ada dasarnya. Kalau Hamran Ambrie berdusta kepada umat Kristiani,
umat Islam tidak perlu memusingkannya. Tetapi kalau pernyataan tersebut sudah berkaitan dengan iman Islam tentu sangat perlu untuk diluruskan.
Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dusta untuk menyenangkan umat ini adalah ajaran pendiri agama Kristen, Paulus. Jadi kalau Hamran Ambrie mengikuti jurus-jurus Paulus, dapat dimaklumi.
"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?" (Roma 3:7)
"Mesias" adalah istilah Yahudi. Apa arti kata "Mesias" bagi mereka? Perhatikanlah pernyataan Pakar Yahudi, Max I. Dimont dalam bukunya "Jews, god and History":
-
" The word "Mesias" come f rom the Hebrew word mashiah, meaning "one who is anointed", that is a messiah"
(Kata "Messiah"IMesias diambil dari bahasa Ibrani mashiah yang berarti "seorang yang dilantik" (dalam suatu jabatan tertentu)
Edward Gibbon dalam bukunya "The Decline and Fall of the Roman Empire" (1980), ha1.265, menjelaskan pengertian Mesias bagi umat Yahudi:
-
"Messiah...of the Jews had been more frequently represented under the character of a king and conqueror...".
(Mesias...bagi orang Yahudi lebih banyak diharapkan akan hadir sebagai seorang raja dan penakluk.... )
Russell Shorto dalam bukunya "Gospel Truth" (1997), Hal. 1 b7, menjelaskan:
-
"A Messiah was a warrior, a king, an absolut victor on the battlefield"
(Mesias adalah panglima perang, raja, pemenang dalam pertempuran)
Michael Baigent, Richard Leigh & Henry Lincoln dalam bukunya The Messianic Legacy, menjelaskan konsep Mesias:
-
"The Messiah whom Jesus' contemporaries awaited was...the specifically Judaic equivalent o f the sacred priest-king"
(Mesias yang dinanti-natikan para pengikut Yesus adalah kepala pemerintahan sekaligus pemimpin agama sesuai dengan ajaran Yahudi)
Kalau kita menelaah pengertian yang diberikan para pakar Alkitab dan sejarawan di atas, maka secara jujur, definisi diatas, malah lebih tepat untuk Nabi Muhammad SAW dari pada untuk Yesus.
Ini hanya sekedar beberapa kutipan yang mewakili ratusan buku yang menjelaskan tentang arti kata "mesias". Tidak ada satu pun tanda-tanda yang memberi petunjuk bahwa Mesias berarti " utusan Allah yang teragunglterakhir".
Oleh sebab itu penerbit buku ini dengan senang hati menyediakan hadiah cuma-cuma sebesar Rp 1.000.000,- bagi mereka yang dapat menunjukkan buku yang menyatakan bahwa kata "mesias" berarti "Utusan Allah yang teragung / terakhir".
Tanya
Benarkah menurut Hamran Ambrie bahwa Yesus disebut Tuhan karena Ketuhanan dan kepenguasaan Allah telah dilimpah-kuasakan kepada Yesus sesuai dengan Matius 11:27 dan Matius 28:18?
Jawab
Sebelum di jawab ya atau tidak, baiklah kita memperhatikan konteks ayat tersebut dengan memperhatikan ayat 25-29:
"Pada waktu itu berkatalah Yesus: 'Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semua itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya, Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. Semua telah diserahkan kepadaku dan tidak seorang pun mengenal anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain anak dan orang yang kepadanya anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepadaku, semua yang letih, lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegahan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah padaku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan". (Matius 11:25-29).
Konteks dari ayat-ayat tersebut diatas adalah tentang ilmulpengetahuan yang disembunyikan orang bijak dan pandai tetapi diajarkan kepada orang kecil / tidak terpelajar. Oleh sebab itu ayat 27: "Semua telah diserahkan kepaku oleh Bapaku, bukan berarti telah terjadi acara serah terima segala kekuasaan dari Allah kepada Yesus, tetapi pemberian ilmu dari Allah, khusus kepada Yesus.
Ini diperjelas dengan komentar tentang ayat ini oleh Robert Funk, Roy W. Hoover dan 74 orang anggota Seminar Yesus dalam buku The Five Gospels (1993) hal. 182,:
-
"The second (Matius 11:27) of which has to do with privileged knowledge and communication...involve two claims: one has to do with privilege knowledge shared by Father and son, the other with privilege communication between son and f ollower. "
(Yang kedua (Matius 11:27) berhubungan dengan ilmu khusus dan komunikasi.... Menyangkut dua hal: yang satu berhubungan dengan ilmu khusus yang dimiliki oleh bapa dan anak, sedang yang kedua berhubungan dengan komunikasi antara anak dengan para pengikutnya).
Jurus untuk memotong-motong ayat dan menafsirkannya keluar dari konteksnya merupakan pekerjaan para penginjil sejak zaman dahulu kala. Hamran Ambrie tinggal mewarisinya saja. Burton L. Mack, Professor Sejarah Kristen pada institute Theologi di Claremont dalam bukunya Who Wrote the New Testament, (1989), hal. 2, menjelaskan taktik ini:
-
"And it does not matter that, for a particular teaching or view, the "biblical" basis may consist o f only a small set o f sentences taken out o f contexy and pressed into a dogma"
(Dan tidak perduli, demi untuk ajaran atau pandangan tertentu landasan "Alkitab" dapat berupa kalimat / penggalan kalimat, yang ditafsirkan keluar dari konteksnya, kemudian dipaksakan menjadi dogma (ajaran agama).
Dengan penjelasan diatas, maka pernyataan Hamran Ambrie bahwa Yesus adalah Tuhan karena ke-Tuhan-an dan Ke-Penguasa-an Allah telah dilimpah kuasakan kepada Yesus sebagai-mana Matius 11:27 adalah tidak benar! ! !
Menganai Matius 28:18 "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi", sudah dijelaskan sebelumnya bahwa para pakar Alkitab menyatakan ayat ini sebagai ayat palsu. Robert Funk menjelaskan:
-
"The charge to annunce the good news to the whole world (Mark 13:10 and Matt 28:18-20) was developed by Paul".
(Perintah untuk memberikan injil ke seluruh dunia (Markus 13:10 dan Matius 28:18-20) baru diciptakan oleh Paulus)
Selanjutnya Hugh J. Sconfield (1998) mengomentari Matius 28:16-20 sebagai berikut:
-
"This (Matt. 28:15) would apper to be the end o f the Gospel. What f ollows (Matt 28:16-20), f rom the nature o f what is said, would then be a later addi tion ".
(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru ditambahkan kemudian).
Untuk itu amatlah keterlaluan bagi mereka yang masih mau menggunakan ayat palsu yang tidak pernah diucapkan oleh yesus ini sebagai dasar untuk mempertuhankan Yesus.
Labih keterlaluan lagi adalah ayat-ayat palsu ciptaan Gereja yang tidak pernah diucapkan Yesus, diakui sebagai ucapan Yesus dan menjadi senjata pamungkas untuk mendiskreditkan keimanan umat Islam.
Tanya
Kalau menurut ajaran islam, Yesus diutus dunia ini sebagai Nabi Muslim untuk mengajarkan tauhid, mengapa Allah masih mengutus Nabi Muhammad SAW?
Jawab
Andaikata ajaran tauhid yang diajarkan Yesus tidak di cemari ajaran penyembah berhala, atau hanya diselewengkan oleh bani Israil, mungkin Allah hanya akan mengutus lagi Nabi dari antara Bani Israil. Namun karena yang menyelewengkan ajaran tauhid bukan lagi orang-orang Yahudi, tetapi bangsabangsa lain, sehingga kehadiran Nabi Muhammad SAW kedunia ini demikian pentingnya berdasarkan pertimbangan berikut ini:
1. Yesus (Nabi Isa) diutus Allah hanya untuk bani Israil. "Jawab Yesus: `Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat israel... tidak patut mengambil roti (ajaran Yesus) yang disediakan bagi anak-anak (bani Israel) dan melemparkannnya kepada anjing (bangsa non Yahudi). (Mati us 15: 24, 26 )
2. Ajaran Tauhid Yesus di cemari oleh ajaran penyembah berhala dari luar Israel (Romawi, Yunani, Babilonia dan Mesir), sehingga tidak mungkin lagi mengutus nabi untuk bani Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia.
" Sebab itu, aku berkata kepadamu (Hai Bani Israil), bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu". (Matius 21:43)
Tugas berat yang dinyatakan Yesus ini dipikul dan dilaksanakan dengan baik oleh Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia:
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu...." (an-Nisa 4:1)
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi...." (al-Baqarah 2:168)
Oleh karena itu alangkah tidak bijaksananya kalau kita mengaku seorang manusia kemudian tidak mengikuti ajakan Nabi Muhammad SAW. Demikian pula, alangkah tidak bijaksananya kalau kita sebagai bangsa Indonesia yang jelas-jelas bukan bani israil, ikut-ikutan menyahuti panggilan yang tidak ditujukan kepada kita, tetapi hanya kepada bani israil.
3. Injil yang diwahyukan Allah kepada Yesus tidak lagi dipertahankan kemurniannya dari serbuan ajaran penyembah berhala. Para penulis injil bukannya menulis ajaran Tauhid yang diajarakan Yesus tetapi ajaran baru yang mengawinkan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala disesuaikan dengan keinginnan para penyembah berhala di kerajaan Romawi. Hal ini dikemukakan dengan jelas oleh Max I Dimont, professor sejarah Yahudi di amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Brazilia dan Finlandia dalam bukunya Jews, God and History, 1962, hal 147:
-
" The accounts o f the history o f Christianity in the Pauline Epistles and the Gospels, especially the latter relate to the trial o f Christ, become under-standable now that we realize they were written not for the Jews but for the pagans"
(Cerita tentang sejarah Kristen dalam Surat-Surat Paulus dan Injil-injil (dalam Alkitab), terutama (Injil-injil) yang menulis tentang penyaliban Yesus, menjadi jelas dan kita sadari sekarang bahwa (Surat-Surat Paulus dan Injil-injil) tersebut bukan ditulis untuk umat Yahudi (umatnya Yesus), tetapi unutk penyembah berhala).
4. Ajaran Yesus yang bercampur baur dengan ajaran penyembah berhala yang ditulis oleh para penulis Injil dari kerajaan Romawi, menjadi lebih parah ketika para penyalin Injil mendapat restu Gereja untuk merubah, menambah dan mengurangi atau menciptakan ayat-ayat baru dan memasukkannya kedalam Alkitab seakan-akan ayat asli atau ucapan Yesus. James H. Charlesworth dalam bukunya Jesus and the Dead Sea Scrolls, 1992, hal 150 menjelaskan:
-
" It is certain that Jesus' authentic words were altered signi f icantly in the f orty years that separated his cruci f ixion f rom the composi tion o f the first Gospel"
(Jelas bahwa kata-kata yang diucapkan Yesus telah banyak dirubah selama 40 tahun yang memisahkan antara penyaliban dan penulisan Injil yang pertama (Injil Markus)
Pernyataan serupa juga datang dari Robert W. funk dan Roy W. hoover dalam buku mereka The Five Gospels:
-
"Word borrowed f rom the f und o f common lore or the Greek scriptures are o f ten put on the lips o f Jesus.. the evangelists f requently attributed their own statement to Jesus"
(Kata-kata yang diambil dari cerita rakyat atau naskah Yunani sering disuapkan kepada Yesus untuk diucapkan... Para penginjil sering mengaku bahwa ucapan yang mereka ciptakan adalah ucapan Yesus)
Selanjutnya mereka menambahkan:
-
"And handmade manuscript have almost always been 'corrected' here and there, o f ten b y more than one hand"
(Dan naskah yang ditulis tangan hampir selalu 'dikoreksi' (dirubah) disana sini, kebanyakan oleh lebih dari satu orang).
Perbuatan ini sangat dicelah oleh Allah SWT yang tercermin dalam surat al-Baqarah 2:79:
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan i tu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan". (al-Baqarah 2:79)
Akibat dari bencana yang menimpa agama tauhid yang diajarkan semua nabi sebelumnya inilah, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah sebagai nabi terakhir unutk menyempurnakan dan memurnikan iman dan akhlak umat manusia yang telah dicemari oleh ajaran penyembah berhala. Kepercayaan dengan menyembah Allah dan oknum-oknum lain di samping Allah, dikembalikan utnuk hanya berserah diri kepada Allah SWT.
Renungkanlah peringatan Allah berikut ini, semoga kita semua menjadi umat yang bertaqwa, mendapat ridha Allah, dan selamat dunia akhirat:
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. " (alIkhlas 112:1-4)
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah AlMasih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". (alMaidah 5:72)
"Sesungguhnya ka f irlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga (dalam Trinitas)" (al-Maidah 5:73)
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam". (Ali Imran 3:19)
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam i tu jad i agama bagimu". (al-Maidah 5:3)
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi ". (Ali I m ran 3: 85 )
MISTERI TRINITAS
Tanya
Dari mana asal ide Dosa Warisan?
Jawab
Dari filsafat Yunani yang diperkenalkan oleh Origen, bapak teologi YUnani. Filsafat Yunani yang diperkenalkan Origen ini dijelaskan oleh Tony Lane dalam bukunya Christian Thought, 1984, hal 22-23:
-
"The foundation is Christian while the further development tends to be thoroughly Greek. This is seen clearly in his doctrine of salvation. He can explain how Jesus Christ died for our sins on the cross and ransomed us from the devil"
(Dasarnya adalah Kristen ketika perkembangan selanjutnya sepenuhnya (dipengaruhi filsafat) Yunani. Ini nampak jelas dari ajaran keselamatan yang dia ajarkan. Dia dapat menjelaskan bagaimana Yesus Kristus mati untuk menembus dosa kita di tiang salib untuk menebus kita dari (kekuasaan) setan)
Teologi Yuniani ini kemudian dimasukkan ke dalam ajaran Kristen oleh Athanasius (297-373M). Dalam bukunya The Incarnation of the Word, hal 20 dia mengatakan :
-
"After he has demonstrated his deity by his works, he offered his sacrifice on behalf of all and surrendered his temple (body) to death in the place of all men"
(Setelah menjalankan tugas ketuhannnya, dia menyerahkan dirinya sebagai korban untuk semua dan menyerahkan dirinya untuk mati demi menebus semua manusia)
Ini sangat bertentangan dengan ajaran Yesus yang mengajarakan bahwa keselamatan dapat dicapai dengan bertaqwa kepada Allah.
"Jawab Yesus: `Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaKu tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik (Tuhan Allah). Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup (sorga), turutilah segala perintah Allah". (Matius 19:17)
"Inilah hidup yang kekal itu (sorga), yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engaku utus" (Yohanes 17:3)
Sejak ide dosa warisan diperkenalkan oleh Athanasius, pemimpin gereja lainnya seperti Arius dan pengikut-pengikutnya menentang ajaran yang dipetik dari ajaran penyembah berhala ini. Arius menggunakan ayat-ayat Kitab Perjanjian Lama untuk membuktikan bahwa tidak ada satu pun nabi di Perjanjian Lama yang mengajarkan dosa warisan. Namun Athanasius pun tidak kehabisan akal. Dia memetik ayat-ayat Perjanjian Lama kemudian menafsirkannya sesuai apa yang dia inginkan.
Tanya
Apakah Trinitas itu suatu misteri?
Jawab
Trinitas adalah tiga Tuhan dalam satu. Tuhan Allah adalah misteri. Tak seorang pun pernah melihat atau mengetahui seperti apa Tuhan itu. Yesus adalah manusia dengan tulang dan daging. Beliau hidup di dunia ini sebagai orang yang memiliki sejarah hidup. Roh Kudus adalah "Tuhan" ciptaan Konsili yang tidak dikenal di zaman Yesus.
"....kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus". (Kis. 19:2)
Naskah Laut Mati yang di tulis di zaman Yesus tidak pernah menyebut tentang Roh Kudus yang di sembah.
Reverend Dr. Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Year of Yesus Revealed, 1992, hal 16, menjelaskan:
-
"Few believing Christians yet realize (for few scholar are yet adminitting) how many important doctrines are doe to be change radically, and how many others should eventually be eliminated when the Scroll are properly recognized and evaluated in relation to the New Testament. The very vulnerable doctrine of the Holly Spirit will have to go, as we shall see, and will take with it inevitably the doctrine of the Trinity, which was never in the Bible anyway".
(Hanya sedikit pemeluk agama Kristen yang hingga saat ini menyadari (sebagaimana hanya sedikit para ilmuwan yang hingga saat ini mau mengakui), betapa banyak ajaran dasar agama Kristen yang harus dirubah secara radikal dan beberapa banyak lainnya yang harus di singkirkan (dari Alkitab) bila Naskah (Laut mati) diakui dan dipelajari dengan benar dalam hubungannya dengan Kitab Perjanjian Baru. Ajaran yang paling lemah dan harus di singkirkan adalah tentang Roh Kudus, sebagaimana yang terlihat (dalam Naskah Laut Mati), dan tanpa bisa dihindari, ajaran tentang Trinitas harus pula ikut tersingkir, karena sama sekali tidak pernah diajarkan dalam Alkitab)
Biarawati dan penulis kawakan Karen Armstrong dalam bukunya A History of God hal. 135, mengutip pernyataan Gregory of Nazianzus, tokoh pemikir Trinitas di abad ke IV yang menceritakan bagamana Roh Kudus yang tidak dikenal di zaman Yesus menimbulkan berbagai permasalahan ketika mulai diperkenalkan di abad ke IV.
-
"The Cappadocians were also anxious to develop the notion of the Holy Spirit, which they fe(t have been dealt with very perfunctorily at Nicea: `And we believe in the Holy Spirit' seemed to have been added to Athanasius's creed almost as an after thought. People were confused about the Holy spirit. Was it simply a synonym for God ar was it something more? `Some have conceived (the Holy Spirit) as an activity', noted Gregory of Nazianzus, `some as a creature, some as God and some have been uncertain what to call him".
(Golongan Cappadocian (Pendukung Trinitas) juga pusing untuk menetapkan pengertian Roh Kudus, yang dulu mereka sama sekali mengabaikannya pada Konsili di Nicea: `Dan Kami percaya kepada Roh Kudus' nampaknya baru ditambahkan ke Credo Athanasius (di Necia) setelah dipikirkan kemudian. Masyarakat dibuat bingung tentang apa sesungguhnya Roh Kudus itu. Apakah ini sama dengan Tuhan ataukah sesuatu yang lain? `Sebagian orang menganggap (Roh Kudus) sebagai suatu kegiatan', kata Gregory of Nazianzus, sebagian lagi menganggapnya makhluk, sebagian menganggapnya Tuhan, dan sebagian lagi tidak tahu mau menyebutnya apa).
Oleh karena itu untuk menyatakan bahwa Allah yang tidak tampak, manusia Yesus yang memiliki tulang dan daging dan Roh Kudus yang tidak pernah dikenal di zaman Yesus adalah suatu zat, memang dapat dianggap misteri yang artinya aneh bin ajaib. Doktrin ini membingungkan pencetusnya sendiri serta para agamawan Kristen. Mereka kesulitan menjelaskan ajaran penyembah berhala ini dalam konteks Kristen. Ujung-ujungnya mereka menetapkan doktrin Trinitas sebagai suatu misteri (Cave 1997).
Perhatikan bagaimana pengkuan jujur "Romonya" Trinitas, Athanasius, dalam buku The Decline and Fall of the Roman Empire yang ditulis oleh Edward Gibbon:
-
"Christian Theologian, the great Athanasius himself, has candidly confessed that whenever he forced his understanding to mediate on the divinity of the Logos, his toilsome and unavailing efforts recoiled on themselves; that the more he thought, the less he comprehend; and the more he wrote, the less capable was he expressing his thought".
(Teolog besar Kristen Athanasius sendiri secara terbuka mengakui bahwa semakin dia memaksakan pengertiannya untuk menjelaskan ketuhanan Logos (Firman), segala daya dan upaya yang diusahakannya kandas dengan sendirinya; bahwa semakin dia berfikir, semakin dia kurang memahami; semakin banyak penulis, semakin kurang kemampuan menjelaskan jalan pikirannya).
Baru saja Athanasius mencoba memformulasikan hubungan Yesus sebagai Logos (Firman) penyembah berhala dengan Tuhan Allah, dia sudah pusing. Belum lagi di tambah dengan "Tuhan" Roh Kudus.
Monsignor Eugene Clark mengakui konsep Trinitas sulit dimengerti. Untuk itu menurut dia, sebaiknya konsep Trinitas diterima saja walaupun tidak dimengerti.
-
"God is one, God is three. Since there is nothing like this in creation, we cannot understand it, but anly accept it"
(Tuhan itu satu, Tuhan itu tiga. Karena tidak ada yang seperti ini di alam ini, sehingga kita terima saja walaupun kita tidak mengerti).
Hubungan ketiga oknum dalam Trinitas dengan susah payah diciptakan oleh Gereja di tengah-tengah pertentangan, kontroversi dan malah pertumpahan darah. Pemimpin Gereja terpaksa harus mengeluarkan pernyataan untuk menerima ajaran Kristen tanpa harus menyelidikinya. Uskup Agung Anslem, pemimpin Gereja di Canterbury (1093-1109) dalam bukunya Prosologian I, mengatakan:
-
"For 1 am not seeking to understand in order to believe, but 1 believe in order that 1 may understand"
(Saya tidak perlu mengerti untuk percaya, tetapi saya percaya agar saya mengerti).
Selanjutnya dalam bukunya Cur Deus Homo 1:2 dia menjelaskan urut-urutan menerima ajaran yang misterius dalam Kristen :
-
" The correct order is to believe the deep thing of Christian faith before undertaking to discuss them by reason......so that even though 1 totally unable to understand it, nothing could shake the constancy of my belief."
(Urutan yang tepat adalah meyakini keimanan Kristen secara mendalam lebih dahulu, baru kemudian mendiskusikannya berdasarkan akal sehat....dengan demikian, walaupun saya tidak mengerti sama sekali, tidak ada yang akan dapat mengguncang keteguhan iman saya).
Kalau sudah begini keadaannya, berarti tidak ada lagi jalan bagi mereka yang ingin mempertanyakan kebenaran suatu ajaran sebelum diyakini. Kalau yang diajarkan kepada kita adalah sesuatu yang salah, sekuat apa pun kita mengimaninya, ya, tetap saja salah, dan konsekwensinya kita akan dicampakkan ke dalam api neraka.
Kalau gereja sudah mengatakan demikian, sementara Yesus tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah oknum kedua dari Trinitas, berarti kita diberi kesan seakan-akan Yesus sengaja menipu umatnya bani Israel, hanya untuk menyenangkan para penyembah berhala di kerajaan Romawi.
Tanya
Mengapa umat Kristen dapat menerima ide yang tidak masuk akal ini?
Jawab
Para penginjil menurut Dr. Bruce Goldbert dalam bukunya " New Age Hypnosis" hal. 2, sudah terlatih dalam pemanfaatan jurus-jurus hipnotisme dan sugesti. Melalui teknik-teknik ini, dengan mudah mereka menaklukkan alam bawah sadar jemaat atau individu. Mereka menggunakan cara-cara ini untuk mencuci otak jemaat agar mudah memerima pesan-pesan, baik yang masuk akal maupun yang tidak masuk akal, yang dikemas dengan retorika yang mempesona. Dengan cara ini mereka dapat membuat sesuatu yang tidak masuk akal seakan-akan masuk akal. Sementara jemaat yang sudah "berserah diri" hanya mampu menyahut " Amin, Amin". Gordon Urquhart dalam bukunya The Pope's Armada, 1995, pada halaman belakang menjelaskan misi rahasia Kristen mencuci otak jemaat:
-
"The three most powerful of the ultra tradition-alist movement within the Catholic Church engage in secret initiation ceremonies, brainwashing techniques involving ego destruction, moral and spiritual intimidation and highly questionable, even dangerous psychtherapeutic practices."
(Tiga kekuatan besar gerakan ultra-tradisional dalam Kristen Katolik, terlibat dalam upacara rahasia penerimaan anggota, teknik cuci otak termasuk penghancuran pribadi seseorang, intimidasi moral dan spiritual serta praktekpraktek pengobatan spiritual yang tidak lazim dan malah berbahaya).
Tertullian dalam bukunya "The Flesh of Christ", hal. 5, memainkan jurus ini :
-
"The Son of God was crucified. 1 am not ashamed because it shameful. The Son of God died. It is credible because it is absurd. He was buried and rose again. It is certain because it is impossible".
(Anak Tuhan di salib. Saya tidak malu karena ini memalukan. Anak Tuhan mati. Ini dipercaya karena tidak masuk akal. Dia dikuburkan dan bangkit kembali. Ini pasti karena tidak mungkin).
Mike Velarde, salah seorang pemimpin Kristen kharismatik di Filipina memperlihatkan keampuhan pengaruhnya terhadap lebih sejuta pengikutnya dilapangan Philippine International Convention Center dengan mengatakan bahwa mereka dapat memperoleh rejeki dari Tuhan dengan membalikkan payungnya keatas untuk menampung rejeki dari langit. Kemampuan Mike Velarde ini dikomentari oleh Pastor Robert Reyes di Harian Philippine Daily Inquirer terbitan 29 Desember 1999, hal. 9:
-
"Mike Velarde is better because he manages to fool poor people into believeing that he can make them rich. The people are desperate. Any promise that gives them hope to go for improved life, they'll grab it"
(Mike Velarde lebih cerdik karena dia mampu memperdaya orang-orang miskin untuk percaya bahwa dia dapat membuat mereka menjadi kaya raya. Rakyat cukup menderita. (Oleh karena itu) setiap janji yang memberi mereka harapan untuk meningkatkan taraf hidup mereka, akan mereka rebut).
MATIUS 28:19 BUKAN UCAPAN YESUS?
Tanya
Bagaiamana membuktikan bahwa Matius 28:19 bukan ucapan Yesus?
Jawab
Di zaman Yesus dan murid-muridnya, mereka yang ingin menjadi anggota suatu kelompok harus menyatakan kesetian mereka kepada kelompok tersebut melalui pembaptisan. Dalam Islam cara ini disebut bai'at. Pada saat itu mereka yang ingin menjadi anggota kelompok Yohanes Pembaptis atau muridnya, misalnya Apollo. Sebelum membentuk kelompok sendiri, Yesus pernah menjadi anak buah Yohanes dan dibai'at (dibaptis) atas nama Yohanes serta menyatakan kesetiaanya kepada Yohanes Pembaptis.
"Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan la dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes". (Markus 1:9)
Setelah Yesus membentuk kelompok sendiri, mereka yang ingin masuk ke dalam kelompok Yesus harus di bai'at (dibaptis) "atas nama" Yesus dan menyatakan kesetian mereka kepada Yesus.
Oleh karena itu pembaptisan atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus sebagaimana Matius 28:19 adalah aneh dan tidak masuk akal. Di zaman Yesus dan murid-muridnya tidak pernah nama Bapa dan Roh Kudus diikut-ikutkan dalam upacara pembaptisan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah pernyataan Pakar Pemikiran Kristen, Paul Tillich dalam bukunya A History of Christian Tnougnt.
-
"Baptism was the sacrament of entrance into the church...then he was baptized in the name o f Christ. Later on the name o f God the Father and the Spirit ware added".
(Pembaptisan merupakan upacara memasuki suatu kelompok Kristen (gereja).... Lalu dia dibaptis atas nama Kristus. Kemudian barulah nama Tuhan Bapa dan Roh Kudus ditambahkan).
Di zaman Yesus dan murid-muridnya ide Roh Kudus sebagai Tuhan atau sesuatu yang disembah tidak pernah dikenal. Hal ini dengan jelas dapat dilihat dalam Kitab "Kisah Para Rasul" ketika paulus menanyai murid Yohanes Pembaptis di Eferus.
"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya: " akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus. " ( Ki s 19 : 2 )
Tanya
Apakah para Pastor, Pendeta dan Penginjil mengetahui bahwa Yesus bukan Tuhan dan bahwa Yesus tidak pernah mengajarkan Trinitas?
Jawab
Para Pastor, Pendeta dan Penginjil telah ditatar oleh Para Pakar Alkitab bahwa Yesus tidak pernah mengajarkan Trinitas bahwa Yesus bukanlah oknum kedua dari Trinitas. Robert Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru, Universitas Harvard menjelaskan:
-
"Jesus was nothing more than a man wi th avision f or d ecad es, they (the scholar) have taught it to generation of priest and ministers, who do not pass i t along to their f locks because they f ear the backlash o f anger. So the only ones le f t in the dark are ordinary Christians. "
(Yesus hanyalah seorang manusia yang berpandangan luas selama berpuluhpuluh tahun, mereka (para pakar Alkitab) telah mengajarkannya kepada para pastor dan pendeta, yang pada gilirannya (para pastor dan pendeta ini) tidak menyampaikannya kepada jamaat mereka karena takut didamprat. Oleh sebab itu umat Kristianilah yang dibiarkan tetap berada dalam kegelapan)
Tanya
Siapa yang mengajarkan Trinitas?
Jawab
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, mereka yang memperkenalkan dan mengajarkan Trinitas adalah para pemimpin Gereja yang umumnya memiliki latar belakang paham penyembah berhala. Buku Should You Believe in the Trinity yang diterbitkan oleh Watchtower and bible Tract Society of Pennsylvania, 1989 menjelaskan:
-
"Throughout the ancient world, as f ar back as Babylonia the worship o f pagan gods grouped in triplets were common. This practice was a(so prevalent, be f ore, during, and a f ter Christ in Egypt, Greece and Rome".
(Dunia di zaman purbakala, sejak masa kerajaan Babilonia, sudah terbiasa menyembah berhala, tiga Tuhan dalam satu. Kebiasaan ini juga banyak ditemukan di Mesir, Yunani dan Romawi, baik sebelum, selama, maupun sesudah Yesus)
Cave dalam bukunya Is the Trinity Doctrine divinely Inspired?, menambahkan:
- "A f ter the death o f the Apostles, such pagan belie f s began to invade Christianity"
(Sesudah kematian murid-murid Yesus, kepercayaan penyembah berhala ini kemudian merasuk ke dalam agama Kristen)
Filsafat Platonis dan Stoic yang diajarkan Plato (?-347 SM) dan Zeno (?-263 SM) tentang Logos menjadi jembatan untuk mempertuhankan Yesus menuju konsep Trinitas yang dinanti-nantikan para penyembah berhala untuk dikawinkan dengan ajaran Kristen. Ajaran tiga Tuhan dalam satu yang dianut para penyembah berhala inilah yang menginspirasi para pemimpin Gereja unutk mengembangkan ajaran tersebut dalam Kristen. Upaya para pemimpin Gereja yang saat itu dikenal dengan golongan Apologis untuk mengawinkan ajaran filsafat Yunani dengan ajaran Kristen dijelaskan oleh Paul Tilich dalam bukunya A History of Christian Thought sebagai berikut:
-
"The Apologist arose to attempt a joining of Christianity dan Greek thought"
(Para pemimpin Gereja yang umumnya Aplogis (mereka yang ingin mengawinkan filsafat Yunani dengan ajaran Kristen) bangkit untuk mencoba mengawinkan ajaran Kristen dengan filsafat Yunani)
Di satu pihak umat Kristen memiliki Yesus yang diambil dari Yahudi, sememtara dipihak lain, para pengikut ajaran Platonis dan Stoic memiliki Logos yang diambil dari Plato (?-347 SM) dan zeno (?-263 SM). Hasil akhir dari perpaduan keduanaya yang diterima oleh umat Krsistiani adalah Logos Yesus. Yesus bukan lagi sekedar seorang Nabi Isa untuk bani Israel, tetapi sudah berubah menjadi
Yesus baru yang penuh dengan embel-embel Platonis dan Stoic- Yesus Kristus anak Allah, perantara antara Tuhan dan manusia, Tuhan dan juru selamat.
Athanasius kemudian menambahkan satu Tuhan lagi yakni Roh Kudus untuk melengkapi Ketuhanan Kristen menjadi Tiga dalam Satu (Trinitas), persis seperti ajaran Ketuhanan Agama Mesir, dimana Athanasius berdomisili.
Pengaruh agama Mesir terhadap Kristen dijelaskan oleh Cave sebagai berikut:
-
"The Trinity was a major preoccupation of Egytian theologians.... Three gods are combinet and treated as single being, addressed in the singular. In this way the spiritual force of Egyptian religion shows a direct ling with Christian theology"
(Trinitas merupakan paham utama para penganut agama Mesir.... Tiga Tuhan bersatu dan diperlakukan sebagai satu, yang disebut esa. Dalam hal ini nampak kekuatan spiritual agama Mesir yang langsung mempengaruhi agama Kristen)
Tanya
Mengapa para pemimpin Gereja mencetuskan ajaran-ajaran seperti trinitas yang tidak ada dasarnya dalam Alkitab?
Jawab
Apa saja yang ditetapkan oleh Kaisar Romawi dan para pemimpin Gereja dianggap benar, sah dan berlaku untuk umat pada saat itu. Kebenaran dalam Kristen berubah dari satu konsili ke konsili lainnya. Kebenaran sangat tergantung kepada golongan mana yang mayoritas dalam konsili, atau golongan mana yang didukung oleh Kaisar Romawi. Oleh karena itu, kutuk mengutuk dalam setiap konsili merupakan hal yang lumrah. Ignatius dalam suratnya kepada orang-orang Smyrna mengatakan:
-
"Where the bishop is, there the congregation should be Prophets who appear may be riqht or wrong, but the bishop is right, because the bishop were the representative of the true doctrine"
(Apa saja pendapat sikap uskup, jemaat harus mengikutinya. Para Nabi boleh benar atau salah, tetapi uskup selalu benar, karena uskup adalah yang mewakili ajaran yang benar)
Keputusan-keputusan Gereja yang di luar ajaran Yesus dilindungi oleh hukum keimanan (regulafidei). Apa yang sudah diyakini dan diucapkan oleh pemimpin Gereja menjadi hokum yang mutlak berlaku, walaupun tidak ada dasarnya atau tidak sejalan dengan Alkitab.
Alhasil ajaran Trinitas tumbuh subur dan berkembang dari satu konsili ke konsili lainnya, bukan karan ajaran Trinitas merupakan ajaran yang dipetik dari ajaran murni Yesus, tetapi karena kaisar Romawi mendukung ajaran ini menjadi ajaran resmi kerajaan.
Tanya
Mengapa orang-orang Romawi begitu mudah menerima Yesus sebagai Tuhan mereka?
Jawab
Karena tersebarnya berita bahwa "katanya" Yesus mati, "katanya" Yesus bangkit kembali pada hari ketiga, "katanya" terangkat ke surga. Mereka tidak pernah melihat atau bertemu dengan Yesus apalagi tinggal bersama-sama dengan beliau. Mereka menciptakan cerita tentang kamatian, kebangkitan serta terngkatnya Yesus ke sorga sesuai dengan kepentingan mereka, lama setelah Yesus tiada.
Uskup Agung Prof. David Jenkins, salah seorang pemimpin Gereja tertinggi di Inggris, dalam wawancaranya dengan TV di London dalam program "Credo" menegaskan bahwa ajaran Ketuhanan dan Kabangkitan Yesus sesungguhnya tidak benar.
-
"Were not strictly true but were added to the story of Jesus by the early Christians to express their faith in him as a Messiah"
(Ajaran tentang ketuhanan dan kebangkitan Yesus sesungguhnya tidaklah benar, tetapi baru ditambahkan dalam cerita tentang Yesus oleh para penulis Kristen untuk mendukung keimanan mereka (bahwa Yesus) adalah Kristus)
Merekapun merubah, menambahkan atau mengurangi ucapan-ucapan Yesus, atau sekalian menciptakan ucapan-ucapan baru dan mengatakan bahwa ucapan tersebut diucapkan Yesus (misalnya Matius 28:19) hanya untuk mendukung keimanan mereka tentang Tuhan mereka yang mati, bangkit kembali lalu terangkat ke sorga.
Prof. Alvar Ellegard dalam bukunya Jesus One Hundred Year Before Christ ha1.19, mendukung kenyataan ini dengan mengatakan"
-
"Their aim was to launch a story which brought aout the conception abouth Jesus that they and their churches had formed, from whatever material they found suitable: historical sources, fictional stories, imagination."
(Tujaun mereka adalah untuk meyebarkan cerita tentang Yesus yang dikemas sesuai dengan ajaran yang ditetapkan oleh gereja mereka yang dipungut dari berbagai sumber yang cocok dengan keinginan mereka: baik dari sumber sejarah, cerita dongeng, maupun khayalan).
Tanya
Mengapa murid-murid Yesus, keluarga, famili maupun pengikutnya tidak percaya pada Trinitas atau menyembah Yesus sebagai Tuhan?
Jawab
Mereka hidup siang malam dengan Yesus. Saudara-saudaranya, ibunya, familinya melihat Yesus lahir dan tumbuh sebagai seorang bayi. Dalam kenyataan seperti itu, mereka tentu tidak mungkin membayangkan bahwa yang menangis dalam ayunan atau basah guritanya adalah Tuhan yang pernah berpartisipasi dalam penciptaan jagat raya atau penguasa alam semesta. Begitu pula murid-murid seta para pengikutnya. Mereka melihat Yesus sebagai seorang Rabi (guru) mengajarkan Taurat dan berkhotbah di rumah ibadat setiap hari sabtu. Dari berbagai sumber yang dapat diperolah, tidak satu pun pertanda bahwa Yesus pernah disembah sebagai Tuhan di Rumah Ibadat. Murid dan pengikutnya mengenal dirinya sebagai pemimpin mereka, sebagai tuan mereka, malah sebagai nabi, tetapi sama sekali mereka tidak akan pernah menganggap bahwa yang naik berkhotbah di mimbar adalah "Tuhan penguasa alam semesta."
"Dan mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada oranq banyak karena orang banyak itu mengangap dia nabi". (Matius 21:46)
Tanya
Apakah Yesus tidak membimbing murid-muridnya tentang siapa dirinya dan siapa Tuhan Allah?
Jawab
Yesus telah mengajarkan syahadah sebagai pegangan bagi murid-murid dan pengikut-pengikutnya agar tidak tercampak ke neraka.
"Inilah hidup yang kekal itu (masuk sorqa), yaitu bahwa mereka menqenal Engkau (Allah) satu-satunya Tuhan yang benar. Dan mengenal Yesus Kristus yang Engkau utus". (Yohanes 17:3)
Kalau dibahasa Arabkan mirip dengan kalimat syahadat. "Asyhadu Allah ilaha illallah, wa asyhadu anna Isa Rasulullah"
Anak kalimat pertama "mengenal engkau satu-satunya Allah yang benar" berarti Allah (juga Tuhannya Yesus) adalah Tuhan yang benar. Jadi kalu ada Tuhan lain yang diperkenalkan orang, itu berarti tuhan-tuhanan saja, karena Tuhan yang benar hanyalah satu yakni Tuhan Allah. Dengan demikian Yesus bukan Tuhan. Anak kalimat kedua, "dan mengenal Yesus Kristus yang Engkau utus", memperlihatkan bahwa Yesus di utus oleh Allah sebagai Rasul untuk bani Israil. Oleh karena itu Yesus bukan Tuhan karena dari semua Injil dalam Alkitab, tidak ada pernyataan bahwa Tuhan mengutus diriNya, melaikan Tuhan mengutus Yesus sebagai Rasul.
"Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yanq Engkau berikan kepadaku untuk melakukannya". (Yohanes 17:4)
Dua zat yang berbeda Al-Khalik, Allah, dan makhluk, Yesus, tidak akan saling tumpah tindih satu sama lain. Allah tidak akan menerima perintah dari dirinya sendiri.
Untuk menghilangkan keraguan dan kebingungan perhatikanlah syahadat serupa yang diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Andaikata umat Kristiani tetap berpegang teguh pada ajaran Tauhid yang diajarkan Yesus, tentu mereka tidak akan begitu saja menerima ajaran asing untuk mempertuhankan Yesus, dan ajaran Trinitas tidak akan mencemari keimanan sekitar satu milyar penduduk bumi.
Tanya
Apakah benar bahwa Yesus bukan Tuhan yang harus di sembah?
Jawab Ya, benar!
1. Yesus mengajari umatnya agar hanya menyembah Allah. Dia tidak pernah memerintahkan murid-muridnya untuk menyembah dirinya dengan alasan bahwa Allah berada di dalam dirinya.
"Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah Engkau berbakti" (Matius 4:10)
" Karena itu berdoalah demikian: 'Bapa kami yang di sorga"' (Matius 6:9)
2. Yesus adalah guru Yahudi yang mengajarkan Taurat untuk hanya menyembah Tuhan Allah.
"Denqarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa". (Markus 12:29)
Kata "Tuhan itu Esa" berarti Tuhan tidak ada dalam diri Yesus. Andaikata Tuhan itu adalah dirinya, atau ada dalam dirinya, maka dengan tegas beliau akan mengatakan "Tuhan ini" sambil menunjuk dirinya.
3. Ketika Yesus akan ditangkap di taman Getsemani semua muridnya lari meninggalkan beliau.
"Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri" (Markus 14:50)
Coba bayangkan! Ketika "Tuhan" dalam keadaan genting mereka semua lari meninggalkan dia. Kepada siapa murid-muridnya mencari perlingdungan? Kepada setan? Bukankah yang mereka tinggalkan adalah Tuhan? Padahal "katanya" segala kuasa di sorga dan di bumi telah diserahkan oleh Tuhan Allah kepada "Tuhan" Yesus? (Matius 28:18)
Kalau memang murid-murid Yesus yakin bahwa Yesus adalah Tuhan Penguasa Alam Semesta, dimana segala kuasa disorga dan di bumi sudah diberikan kepada beliau, untuk apa mereka lari?
Ini ikut membuktikan bahwa Matius 28:18 adalah ayat palsu yang tidak pernah diucapkan oleh Yesus.
Disinilah akal sehat yang dianugrahkan Allah perlu digunkan untuk menyaring mana yang masuk akal, mana yang tidak. Kalau Tuhan berkehendak, sekali tiup saja, tentara Romawi sudah berterbangan seperti kertas di hembus badai.
Tetapi tidak! Mereka menyadari bahwa Yesus adalah pemimpin mereka. Namun mereka tidak pernah menganggap Yesus sebagai Tuhan yang mereka sembah. Buktinya dalam keadaan kepepet, mereka lebih memilih menyelamatkan diri dan membiarkan "Tuhan" mereka ditangkap dan dihukum salib oleh tentara Romawi.
Tanya
Kalau Yesus dengan jelas mengajarkan kepada umatnya untuk hanya menyembah Tuhan Allah, mengapa umat Kristiani masih saja menyembah Yesus?
Jawab
Sebagaimana dijelaskan bahwa menurut teologi Yunani, manusia yang berdosa tidak dapat berhubungan / minta tolong langsung kepada Tuhan yang mulia. Untuk menyelamatkan manusia dari dosa mereka, diperlukan perantara/ wakil Tuhan (Logos) untuk urusan dunia. Wakil Tuhan (Logos) inilah yang mengurusi segala tetek bengek kaluhan manusia. Para teolog yunani yang kemudian memeluk agama Kristen atau para pemimpin Gereja yang ingin mengawinkan ajaran Kristen dengan teologi Yunani, kemudian menganggap Logos yang roh telah menjadi manusia lengkap dengan daging dan tulang agar mudah menyelamatkan mereka untuk kembali bersatu dengan Tuhan.
Oleh sebab itu, agar manusia dapat bersatu dengan Tuhan kelak (similitudo), maka manusia harus berbaik-baikan dengan logos yang "katanya" sudah menjadi Yesus, menerimanya sebagai juru selamat, atau sekalian menyembahnya sebagai Tuhan karena ia telah "diserahi segala wewenang urusan dunia".
Kalau tidak, Yesus bisa saja "Lepas tanqan" atau "mempeti-eskan" permohonan pengampunan dosa manusia dan akibatnya manusia akan tetap menderita dikurung di pegadaian setan. Ajaran inilah yang diajarkan Paulus
kepada para penyembah berhala di Roma, Korintus, Efesus, Filipi,Tesalonika, Laudica dan lain-lain. Ajaran yang tidak pernah diajarkan Yesus ini, oleh Gereja kemudian ditetapkan sebagai salah satu doktrin ajaran kristen.
Yesus mengajarakan: "Bertobatlah kepada Allah". Paulus mengajarkan: "Bertobatlah kepada Yesus".
Umat Kristen ternyata ramai-ramai ikut ajaran Paulus. Disini jelas kelihatan bahwa umat Kristen lebih taat kepada Paulus daripada kepada Yesus.
Tanya
Apakah kalau seseorang menyembah Yesus sudah berarti sekalian menyembah Tuhan Allah, karena menurut Hamran Ambrie dalam bukunya "Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang Esa" ha1.87, bahwa: "Allah yang roh itu tinggal diam atau berkarya atau berkuasa dalam pribadi Yesus. "? Untuk ini Hamran Ambrie mengutip Injil Yohanes 14:10)
"Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?" (Yohanes 14:10)
Jawab
1. Ayat diatas kalau hanya dibaca tersendiri akan dapat menyesatkan. Penjelasan Hamran Ambrie merupakan contoh yang paling baik bagaimana seseorang dengan iktikad tertentu memanfaatkan suatu ayat keluar dari konteksnya hanya karena didorong oleh keinginan untuk mempertuhankan Yesus.
Untuk itu baiklah kita ulas ayat diatas sesuai konteksnya agar lebih jelas.
• Dalam Injil Yohanes 14:10, Yesus mengatakan :
"Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku ".
Apa artinya ini? Apakah Allah ada di dalam diri Yesus seperti yang diklaim oleh Hamran Ambrie?
• Untuk memahaminya marilah kita menelusuri penjelasan dari Yesus sendiri. Perhatikanlah Yohanes 14:20: "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam BapakKu dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu".
• Perhatikanlah baik-naik ayat ini. Kalau kita sepakat bahwa Allah bersatu dalam diri Yesus berdasarkan injil Yohanes 14:10, maka secara jujur kita pun harus menerima bahwa 12 murid-murid Yesus bersatu dalam diri Yesus dan Tuhan Allah menjadi 14 oknum dalam satu Tuhan berdasarkan Injil Yohanes 14:20.
• Lalu kalau kita mengatakan tidak dan memang tidak. Untuk apa arti kata "di dalam" tersebut?
• Jawabannya ada pada ayat-ayat berikutnya!
"Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapakku dan Aku pun akan mengasihi dia..." (Yohanes 14:21)
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu, tinggallah di dalam kasihku itu. Jikalau kamu menuruti perintahku, kamu akan tinggal di dalam kasihKu. Seperti aku menuruti perintah Bapaku dan tinggal di dalam kasihNya. " (Yohanes 15:9)
Tanpa diperjelas lagi, kedua ayat di atas sudah memberikan penjelasan yang terang benderang bahwa yang dimaksud dalam istilah "di dalam" pada Yohanes 14:10 adalah "di dalam kasih", bukan tumpang tindihnya Tuhan Allah yang Roh dalam tubuh Yesus! ! !
2. Dalam berbagai kesempatan, Yesus berdoa kepada Allah dengan menengadahkan kepalanya ke langit sambil mengangkat tangan memohon pertolongan Tuhan. Kalau Allah ada dalam dirinya, untuk apa lagi beliau mengangkat tangannya keatas serta menengadahkan kepalanya ke langit? Ada siapa diatas sana???
"... Yesus menengadah ke langit dan mengucapkan berkat,..." (matius 14:19)
"... Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepadamulah Aku berkenan". ( Lu kas 3: 22 )
"Lalu Yesus menegadah ke atas dan berkata `Bapa, Aku mengucapkan syukur kepadaMu, karena Engkau telah mendengarkan aku". (Yohanes 11:41).
Kalau benar-benar Tuhan ada dalam dirinya, ya, diam saja atau komatkamit sambil memandang dirinya sendiri. Dari semua ayat-ayat Alkitab, tidak satu pun yang memperlihatkan bahwa Yesus pernah berdo'a memohon kepada Allah yang ada dalam dirinya. Mudah-mudahan adegan yang tidak lucu ini, memang tidak pernah terjadi dalam kehidupan Yesus.
3. Setiap saat Yesus selalu mengatakan bahwa Allah ada di sorga, bukan dalam dirinya.
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapakmu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48)
"Ingatlah, jangan kamu melalukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu di sorga. " (Matius 6:1).
4. Dalam berbagai kesempatan Yesus berdoa memohon kepada Allah serta mengajarkan umatnya untuk berdoa langsung kepada Tuhan Allah/Bapa. Yesus tidak pernah berperan sebagai perantara doa atau mengatakan kepada para pengikutnya untuk berdoa melalui dirinya, nanti beliau yang akan mengangkut doa-doa tersebut ke hadirat Tuhan Allah. "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami di sorga, dikuduskanlah namaMu". (Matius 6:9).
5. Kalau memang Yesus sudah menyatakan dengan tegas bahwa dirinya adalah Tuhan yang harus di sembah, serta sudah ada standar untuk menyembahnya sejak beliau masih hidup, mengapa harus ada pertumpahan darah serta penganiayaan yang sedemikian hebat selama berabad-abad? Ini memperlihatkan bahwa di saat suatu golongan ingin mempertahankan Tauhid murni, golongan lain yang ingin mempertuhankan Yesus berusaha menyelipkan filsafat asing untuk merusak kemurnian Tauhid.
6. Tahun 325M dalam konsili di Nicea, Kaisar Romawi, Constatine, bersama pemimpin Gereja yang ingin mempertuhankan Yesus, menaklukkan kelompok Tauhid dan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Yesus adalah Tuhan. Oleh sebab itu setiap ayat Injil yang mengarah kepada ketuhanan Yesus dapat dianggap sebagai ayat-ayat yang baru diciptakan kemudian.
Tanya
Mengapa orang-orang Romawi senang mempertuhankan Yesus?
Jawab
Karena mereka sangat rindu ingin melihat wajah dan tampang Tuhan berjalan di muka bumi. Selama ini tuhan-tuhan mereka adalah tokoh-tokoh khayalan seperti Zeus, Mithra, Osiris dan lain-lain, yang tidak ada kongkritnya di bumi. Istilah "Imanuel" (Tuhan bersama kita) adalah cetusan kerinduan yang menginginkan Tuhan hadir di depan mata mereka dalam jasad kasar. Oleh karena itu ketika Paulus memperkenalkan bahwa "Anak Allah yang baru" adalah Yesus yang pernah turun ke dunia beberapa puluh tahun yang lalu, mereka sangat berbahagia dan ingin segera memiliki pengalaman rohani dengan Anak Allah yang baru tersebut. Manakala mereka tidak melihat Yesus secara langsung, maka gambar atau patungnya pun sudah cukup untuk membayangkan bahwa mereka sudah berhadapan dengan Tuhan.
"Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankan Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?... Sia-siakah semua yang telah kamu alami (pengalaman rohani) sebanyak itu? (Galatia 3:1,4)
Gereja Romawi dan Gereja-gereja Bagian Barat lainnya menjadi pelopor ajaran Tuhan turun ke bumi mengambil bentuk manusia dalam diri Yesus. Keinginan ini tercermin jelas dalam cara mereka menafsirkan Kitab Kejadian 1:26 dimana manusia Yesus dianggap sebagai fotokopi Tuhan yang ada di muka bumi.
"Berfirmanlah Allah: `Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita" (Kejadian 1:26)
Tanya
Mengapa orang-orang Romawi butuh Tuhan yang turun ke bumi?
Jawab
Untuk menebus dosa mereka. Menurut filsafat Yunani, Adam sebagai manusia berdosa mewariskan dosanya kepada seluruh keturunannya. Agar dosa ini terampuni, seseorang yang memiliki keilahian harus menyelamatkan manusia melalui darahnya. Manusia seperti ini menurut Paulus adalah Yesus. Untuk memenuhi status baru ini, maka Yesus harus diberi gelar Anak Allah, Tuhan dan Juru Selamat. Dengan demikian Yesus menjadi Tuhan yang berjalan-jalan di bumi.